Rabu, 26 Januari 2022

Riview Noveltoon Selesa Rindu


Judul novel : Selesa Rindu

Penulis : Ning Tia's 

Jumlah Episode: 100 (belum tamat) 

Status novel: masih berjalan 

Genre: Romansa Modern


Mungkin teman-teman ebih tahu dan lebih tahu lebih dulu tentang novel tersebut dimana novel itu menceritakan kisah entah itu pengalaman penulis atau bukan. Yang jelas dari kisah novel tersebut sangat menyentuh hati bagi penggemar novel, dari mulai kata-kata nya yang misteri , susah diungkap, dan sedih. 

       Menurut saya saya novel ini merupakan salah satu cerita yang rumit dalam percintaan, tapi dari kisah ini kita bisa ambil pelajaran dan pengalamannya. Novel ini kalau dilihat dari ranting, popularitas, like, hampir mendekati kata sempurna. 

   Melihat dari judul tersebut arti rindu mempunyai makna "memiliki keinginan untuk bertemu", jarak dan waktu. Dewita Maharani, perempuan yang mempunyai kelebihan yaitu sangat pandai dalam mendidik anak kecil dan juga sangat bahagia ketika mendidik, anak kecil yang beradu waktu dengan sekolahnya yang bernama Embun Gemintang. Ia juga masih teringat masa lalunya yang mana ada satu anak didiknya dari pujaan hatinya masalalu dan itu yang di ingin-inginkan oleh wita. Dia adalah Wisnu salah satu dosen muda sekaligus arsitek yang mana Wisnu ini laki laki yang diinginkan oleh wita namun dunia tidak mendukung untuknya. Kisah mereka entah kemana, entah gimana nasib wita saat itu? Selesa Rindu, sebuah nama tentang makna keluasan cinta, setia dan rindu. Mungkin rumit nya percintaan ini akan terungkap ketika novel ini berakhir. 

       Novel ini sangat bagus sekali cocok dibaca oleh kalian apalagi untuk kaum bucin., Apalagi bagi teman-teman yang mengalami percintaan seperti itu, ke salahpahaman dalam hubungan yang dinamakan cinta akan sangat fatal kalau hanya mementingkan ego sendiri karena akan berujung hancur, bagi teman teman yang suka baca novel sangat saya rekomendasikan untuk membacanya. Novel ini juga mengisahkan tokoh wisnu dan wita yang mempunyai kesalahpahaman dalam hubungan dan menimbulkan trauma besar bagi wita saking traumanya sampai-sampai tidak ingin melihat lagi sosok laki-laku lagi. Perjuangan itu tidak akan bisa dilupakan oleh wita dan Wisnu. Dalam novel ini ada beberapa kata yang saya belum bisa pahami, akan tetapi konfliknya terasa nyata, dan banyak tokoh yang mencuri perhatian. Karena dari episode ke episode setelah nya sangat menarik sangat membuat para pembaca bingung akan misterius nya percintaan dua sejoli ini. 

     Dalam novel ini juga dapat kita ambil pelajarannya, pertama ketika kita mencintai seseorang itu tidak perlu berlebihan karena batas wajar dalam cinta itu ya sekedar suka atau sekedar mencintai karena jika memang mencintai seseorang yaa silahkan menikah lah  hehe. Kedua peran guru sangat penting dalam mendidik karakter seseorang entah itu anak anak hingga seorang remaja, ketiga dalam menyikapi permasalah gunakanlah hati dan pikiran yang tenang karena jika api dibalas api itu tidak memungkinkan api padam jikalau api dibalas dengan air maka api itu akan padam, ke empat persahabatan sangatlah penting dan yang kelima carilah teman yang dapat memotivasi kita karena dalam berteman juga penting untuk masa depan kita karena  pengaruh teman juga sangat lah penting. 


Mungkin hanya sedikit riview novel selesa rindu dari saya, karena tidak banyak yang saya baca tapi dalam hal memahami saya sangat bisa memahami kisah novel itu walau terbilang misterius kisah nya. 


Tentang Aku





 Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kepada Allah swt, yang telah memberikan nikmat kesehatan kepada saya, sehingga diberi kemudahan kepada penulis dalam pembuatan tugas mata kuliah bahasa indonesia, tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umat nya hingga yaumul akhir nanti.

Adapun tujuan dari tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia yang di ampu oleh Dr. Heri Mohammad Tohari M. Pd tercinta. 

Izin kan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Luthfi Nabil Nabhan Robbani lahir di Jakarta 29 November 2002 umur saya sekarang 18 tahun, alamat Kampung Cikarag RT. 01 RW. 06 desa Mekarsari kecamatan Cibatu kabupaten Garut.

Bismillah dengan izin Allah saya dilahirkan ke alam dunia ini dari kedua orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi yang bernama, Abdul Rozak dan Siti Jubaedah.

Saya bingung harus memulai cerita ini dari mana. Baiklah, saya akan memulai kisah ini dimana pada usia 2 tahun saya sudah menjadi seorang yatim, sama hal nya Nabi Muhammad yang tinggal wafat ibu nya pada usia 6 tahun, jelas ini adalah sebuah benturan keras untuk hati saya dan diri saya karna telah di tinggal wafat ibu pada usia masih kecil. Sedih bukan? Jelas sangat sedih tapi harus bagaiamana lagi karna Allah lebih sayang dia, semoga Allah selalu menjaga nya aamiin.

Akan saya cerita kan sedikit tentang kejadian ibu saya meninggal. Jadi begini entah ini karunia atau apa pada saat itu, saya merasa sadar sedang di gendong ibu di usia sekitar 3/4 tahun ketika berkendara motor bersama ayah. Pada saat perjalanan itu saya melihat banyak sekali debu bertebaran sehingga membuat ayah saya kelilipan, tiba tiba ada sebuah mobil melaju dari arah berlawanan, karna ayah saya sedang dalam keadaan kelilipan ayah saya lantas kaget dan membanting setir ke kiri. Alhasil kami pun terjatuh, ibu yang sedang menggendong saya terjatuh ke dalam got sehingga mengakibatkan benturan ke bagian pundak nya.

Dari situ lah ibu saya telah di panggil oleh Allah dalam keadaan melindungi saya dalam pangkuan nya, sedih... Sedih rasanya tanpa bisa mengikhlaskannya pergi tapi saya sadar bahwa Allah sangat sayang dia.

Ibu saya lahir di Jakarta tapi di makam kan di Garut dimana tempat lahir ayah saya.

Setahun setelah kepergian ibu, ayah saya memutuskan untuk menikah lagi dengan perempuan yang berasal dari banten. Disaat itu lah ayah dan saya pindah tempat tinggal ke Banten.

Setelah sekian lama tinggal di banten dan di usia yang beranjak 7 tahun, saya disekolahkan oleh orang tua saya di taman kanak-kanak atau bisa disebut tk nurul bayan.

Hal yang saya suka ketika sekolah di tk itu menyanyi, menari, dan bercanda. Ntah apa yang ada dipikiran saya waktu kecil yang hanya suka nya main ketika sekolah, ma'lum namanya juga anak anak pasti hanya suka bermain walau terkadang fokus nya sedikit ketika belajar.

Selain itu pula selama saya hidup di banten bisa di bilang saya adalah anak yang terkadang bandel, karena saya selalu diam diam pergi main untuk bermain ps.

Sering kali saya. kena marah umi karena kelakuan saya yang terkadang nakal akan hal itu.

Lanjut cerita ketika saya sudah mulai masuk sekolah dasar (SD) di bangku kelas 1, saya sekolah di SDN panimbang jaya 3 yang bertepatan di banten. Walau di tk bias dibilang saya orang yang terkadang bandel akan tetapi, saya selama sekolah di sekolah dasar saya termasuk anak murid yang berprestasi karna selalu meraih juara kelas. Suatu hal kebanggaan dari diri saya dan bagi kedua orang tua saya.

Saya selalu di antar pergi maupun pulang sekolah oleh ayah terkadang juga naik becak.

Saya dahulu sangat senang karena bisa merasakan serunya naik si roda tiga itu.

Tak sampai situ, saya cuma bias belajar di sekolah dasar hanya sampai Kelas 2 semester 1. Kabar duka pun kembali menyelimuti diri saya, karena kabar ini sampai ke telinga saya ketika saya sedang belajar di sekolah, saya pun di jemput oleh paman ke sekolah untuk membawa pulang saya ke rumah.

Paman pun berkata kepada saya bahwa ayah sudah tiada. Dengan raut wajah yang sangat bingung, pikiran yang begitu tiba tiba campur aduk, hati yang menjadi down membuat saya menangis. Saya nangis sejadi-jadinya, saya pun dibawa pulang ke rumah dengan perasaan yang begitu sangat sedih, lagi lagi saya merasa tidak ikhlas akan kepergian ayah saya.

Ketika saya telah sampai dirumah, saya langsung di ajak oleh ibu saya untuk siap siap berangkat menuju garut, karena jenazah ayah saya sedang dibawa ambulance menuju kesana.

Kenapa? Karena disana tempat dilahirkan nya ayah saya dan tempat dimana dimakam kan nya ibu kandung saya.

Kami pun berangkat menuju garut dengan perasaan yang begitu sangat sedih, selama di perjalanan kami menangis karena harus kehilangan orang yang sangat special, sangat berharga yaitu ayah sang pahlawan.

Didalam hati kecil ku berkata, "selamat tinggal ayah, semoga kelak anak mu ini bisa menyusul mu dan kembali bertemu si syurga NYA Allah". Aamiin..

Penyebab ayah saya meninggal juga dikarenakan penyakit demam berdarah alis DBD, bisa kita ketahui mungkin penyakit ini adalah termasuk penyakit yang cukup berbahaya.

Lanjut cerita, dan kini saya adalah seorang anak yatim piatu , saya sudah menjadi anak yatim piatu diumur 8 tahun. Selain itu saya juga mempunyai 2 adik dari ibu kedua, dan alhamdulillah nya ibu saya yang kedua ini sangat baik hingga saat ini detik ini.

Saya akan menceritakan sedikit kisah tentang almarhum kedua orang tua saya.

Ayah adalah seorang anak yang sangat berprestasi dari kecil karna dari sekolah dasar hingga pendidikan sekolah menengah, ayah saya selalu mendapatkan juara kelas, dia juga sangat dikenal oleh orang sekitar karna kepribadian nya yang begitu baik.

Saya mengetahui cerita ini karna nenek saya sendiri yang menceritakan nya.

Dan ibu saya adalah satu-satunya anak dari keluarga besar nya yang merupakan seorang penghafal karna waktu itu ibu saya sempat hafal 28 juz, masyaallah sekali suatu kebanggaan bagi keluarga nya dan selain itu ibu saya juga mahir dalam berbahasa Arab, maka dari itu saya sangat bangga mempunyai kedua orang tua yang begitu hebat seperti mereka.

Dari kelebihan kedua orang tua saya juga itu menjadi nurun kepada saya, hal yang begitu istimewa untuk saya karena mempunyai kedua orang tua yang sukses dalam kepribadian nya masing masing.

Setelah ayah saya meninggal,bpendidikan sekolah dasar saya harus berhenti di kelas 2 semester 1, dikarenakan dari saya pribadi ingin bisa pindah sekolah ke garut yaitu dimana orang tua saya dimakamkan. Alhasil ibu saya dan oleh keluarga saya yang di garut membolehkan saya untuk pindah sekolah.

Singkat kisah, saya pindah sekolah ketika duduk di bangku ke 2 SD, saya pindah dari pendidikan Sekolah Dasar ke pendidikan madrasah ibtidaiyah, bisa kita ketahui sendiri bahwa sekolah madrasah ibtidaiyah ini sangat beda dari sekolah dasar, karena di sekolah madrasah ibtidaiyah kita di ajarkan lebih dalam tentang agama.

Semenjak saya pindah ke garut, saya tidak bisa sama sekali bahasa sunda, oleh karena itu setiap ada orang yang berbicara saya tidak mengerti sedang berbicara apa orangitu.

Tak perlu belajar mungkin dengan hanya sering mendengar kan saya bisa berbahasa Sunda, karna saya tinggal di garut itu kurang lebih 5 tahun.

Lanjut kisah tentang saya sekolah, awal muka saya masuk sekolah itu kelas 2 semester 2, waktu itu pertama kali masuk kelas saya di suruh duduk di bangku paling belakang.

Dan saya sendiri waktu itu sebangku dengan yang nama nya rizki, disitu saya berkenalan dengan mereka.

Dan dikelas saya itu hanya terdiri dari 14 murid, 13 murid laki laki dan hanya satu murid perempuan.

Ketika saya sekolah di Garut banyak sekali kenangan yang tidak bisa dilupakan sampe sekarang.

Dulu saya senang dengan permainan adu kelereng, sebenernya saya tidak terlalu jago tapi karena sering bermain kelereng saya pun jadi jago, contoh nya saya pernah beli kelereng atau bisa disebut kaleci dalam bahasa sunda, saya beli diteman dengan harga 500 perak dapet 15 butir kelereng, ga heran yah karena harga apapun zaman dulu itumasih murah murah.

Nah dengan 15 kelereng itu saya kalo setiap pulang sekolah atau libur sering sekali bermain kelereng dan kita bermain kelereng dengan sistem ngadu jadi waktu itu memang lagi musim nya adu kelereng, sangat seru sangat asyik karena banyak canda tawa ketika adu kelereng.

Hanya memerlukan waktu 2-3 bulan dari jumlah 15 Kereleng itu bisa menjadi satu tas, dari jumlahu kelereng yang sangat banyak itu saya pun menjual nya kembali.

Dalam waktu beberapa bulan itu jga musim kelereng pun sudah tiada dam berubah menjadi musim layang layang.

Pada musim layang layang pun awal mula nya saya tidak tahu cara bermain layang layang karena tau sendiri saya adalah pindahan dari kota, dan layang layang kota dengan layang layang di kampung itu sangat berbeda.

Saya waktu itu pernah diajarkan cara bermain layang layang oleh sodara saya, ketika saya sudah bias dan tahu cara bermain nya saya pun menjadi suka sekali bermain layang layang dari cuaca yang sangat panas ataupun teduh saya selalu menyempatkan diri untuk bermain, hingga saat itu kulit saya menjadi hitam, walau tak peduli dengan cuaca yang panas.

Saya selau bermain laying layang bersama teman dari hanya menerbangkan saja hingga mengadu layang layang. Selain bermain saya juga kalau tidak punya laying-layang terkadang hanya bisa moro bisa didefinisikan sendiri apa itu moro.

Selain dua musim itu juga, ada banyak lagi musik yang tidak bisa disebutkan satu satu.

Contoh nya musim jambu, musim halodo (panas) dimana musim ini susah air, dan lain lain.

Boleh kalian ketahui saya ketika di sekolah yang biasa nya mendapatkan juara kelas sekarang hanya mendapat kan juara 3 di kelas. Karna mungkin saingan nya yang berat dan ini bukan sekolah dasar melainkan sekolah madrasah ibtidaiyah, pada saat itu saya hanya bisa mendapatkan juara 3 berturut turut.

Saya sekolah dari jam 7 pagi hingga jam 12, setelah dzuhur saya pun pulang. Bukanya ingat bermain malahan aku ketika pulang sekolah ada yang namanya sekolah agama, makanya pada jam 2 itu juga saya harus kembali bersekolah. Beda dengan Sekolah madrasah ibtidaiyah, saya di Sekolah agama ini selalu mendapatkan juara 2 berturut-turut tanpa bisa mendapatkan juara kelas tapi bersyukur saya masih bias mendapatkan ranking ketika sekolah.

Sebenernya sangat banyak sekali kenangan ketika saya di kampung walau tidak bisa saya kisahkan satu persatu.

Disisi lain juga setiap tiba libur semester saya selalu liburan untuk pulang ke rumah saya yang di Banten, selain liburan semester pulang ke rumah, saya juga kadang liburan semester ke Jakarta, yaitu tempat keluarga besar dari ibu kandung saya.

Setiap saya liburan gatau kenapa setiap waktu libur sudah mau habis dan harus kembali ke Garut, saya selalu nangis karena tidak mau pulang ke Garut dan karena dengan rasa terpaksa saya harus kembali ke Garut, akan tetapi ketika saya sudah di kampung hati saya merasa bahagia kembali tanpa ada rasasedih.

Rindu rasa ketika berlibur selalu menyempatkan untuk main ke Jakarta terkadang pulang ke rumah untuk menemui ibu.

Tapi ada satu cerita paling sedih dalam hidup saya, yaitu ketika dahulu, pas tahun 2010 saya masih kelas 2 SD, posisi dimana ayah lagi sakit kemudian ketika saya hendak berangkat sekolah, saya salim kepada ayah, ayah bilang begini sambil senyum "semangat yah luthfi belajar nya,semoga jadi anak pinter terus bisa banggain ayah dan ibu"

Setelah sesampainya di sekolah, saya belajar dan ga lama kemudian saya dapet kabar dari wali kelas kalo ayah udah ga ada.

Alhasil saya harus cepet cepet pulang sesampai nya di rumah, saya melihat abi sudah di bawa mobil ambulance, entah gimana perasaan waktu itu seakan akan dunia itu hilang. Lagi lagi flashback ke cerita ayah duh sedih sekali.

Mungkin ada banyak orang yang beruntung masih memiliki kedua orang tua tidak seperti saya, tapi ga semua orang bakal kuat seperti saya.

Saya selama dikampung di asuh oleh nenek, yaitu ibu dari ayah saya sendiri. Liku liku berat telah saya lalui selama ini, akan tetapi saya harus tegar dan tetap kuat menjalani hidup ini.

Saya di asuh oleh nenek saya dari usia 8 tahun hingga usia 12 tahun.

Saya ingin menceritakan sedikit kisah paling kelam waktu kecil, bisa dibilang ini adalah sebuah fitnah bagi saya.

Karna waktu itu saya sering bermain bersama teman yang bernama sebut saja aji dan enduy, dua orang ini memiliki hp sedangkan saya tidak punya.

Hp zaman dulu itu masih jadul², singkat cerita jadi waktu itu saya sedang nongkrong bersama dua orang ini tanpa saya sadari dari dua teman ini ada salah satu teman yang iseng iseng nonton video dewasa pada saat itu pula saya tidak sama sekali ikut menonton.

Gak lama kemudian ada salah satu warga yang memergoki teman saya yg sedang menonton ini.

Alhasil warga memarahi dan melapor kepada orang tua teman saya dan nenek saya.

Saya yang tidak ikut menonton pun kena bau nya, mungkin ini sebuah peringatan bagi saya untuk tidak bergaul dengan teman yang salah.

Saya pun dimarahi oleh nenek saya karna menyangka saya telah menonton video dewasa.

Lanjut kisah, kali ini saya akan menceritakan sedikit kisah dari banyak nya kisah horor, yaitu dimana saya dan 4 teman memberani kan diri untuk menghampiri suatu rumah kosong.

Waw mungkin kata horor ini sangat menakutkan yah bagi kita yang berjiwa panakut.

Jadi ceritanya begini. Pada suatu hari di waktu sore, kami berlima sengaja ingin menguji diri alias uji nyali ke rumah kosong, kami berjalan menelusuri sawah, sesampai nya kami di rumah kosong tiba tiba...

Tidak ada satu pun suatu hal yang aneh, masing masing dari kami mengecek satu persatu dari kamar mandi luar, sumur, kebun dan merekam isi rumah tersebut dari luar.

Tidak ada yang aneh dan kami pun heran, satu jam kemudian tidak ada kejadian angker, kami pun merasa letih dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

Ketika kami sepakat untuk pulang, baru saja kamibmelangkah kan satu langkah kaki tiba tiba..

Ada suatu ketuk pintu dari pintu utama tersebut sebanyak 3 kali. Dengan perasaan yang begitu sangat kaget masing masing dari kami dengan gesit nya berlari secepat cepat nya.

Kami lari ketakutan, ketika lari pun ketukan pintu makin kencang dan kami pun semakin kaget dan takut, alhasil setelah kami berlari sejauh 300 meter kami memutuskan untuk beristirahat di sebuah saung, disitu kami istirahat dengan keringat yang bercucuran, dengan rasa takut itu juga justru kami merasa senang dan tertawa gembira "hahahaha" Begitu lah ketika kami merasakan suatu kejadian yang sangat kocak tapi horor.

Itu lah singkat kisah kisah saya ketika masih duduk di bangku sekolah madrasah ibtidaiyah, karena banyak sekali kisah kenangan masa waktu kecil tapi tak bisa saya cerita kan satu persatu karna apabila diceritakan semua khawatir akan menjadi sebuah buku novel hehe.

Singkat kisah dari diri saya, ketika saya sudah duduk dibangku kelas 6 madrasah ibtidaiyah, setelah selesai nya ujian nasional libur panjang pun telah tiba, saya dengan senang hati ingin bisa pulang ke rumah karna libur yang sangat panjang.

Akhir nya pun saya diizinkan pulang dan diantar oleh paman saya, saya berangkat pulang menaiki mobil bis budiman karna dari dulu saya sering sekali menaiki mobil bisa itu, terkadang pula naik mobil bisa primajasa.

Perjalanan dari garut ke banten itu kurang lebih 9 jam, waktu yang cukup lama.

Setelah 9 jam kemudian, Alhamdulillah saya dan paman sampe ditujuan dengan selamat, akhirnya saya bisa bertemu kembali dengan ibu dengan adik adik setelah sekian lama tidak jumpa.

Saya menghabisi liburan panjang ini dirumah, dengan hati yang lega aku bisa berlibur tanpa harus pusing memikirkan belajar.

Letih rasanya jika harus belajar setiap hari, karena saya sendiri juga butuh sekali reffreshing, mungkin libur panjang ini akan menjadi sekolah ku yang terakhir di pendidikan madrasah ibtidaiyah dan akan melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama atau tsanawiyah.

Lanjut kisah setelah saya selesai bersekolah di Garut yaitu kampung tercinta, 5 tahun tak terasa bagi saya, dan saya pun sekolah nya dipindahkan oleh keluarga dan umi saya ke Jakarta. Karena posisi waktu itu saya anak yang bandel makanya saya dipindahkan.

Awalnya saya ingin disekolah di Pesantren Persatuaan islam 69 Matraman, akan tetapi slot di sekolah tersebut sudah terisi dengan penuh, keluarga saya pun membujuk saya untuk bersedia mondok di Pondok Pesantren Alfatah Cileungsi, Bogor.

Awal nya saya ragu tidak ingin mondok karena tidak siap untuk tinggal jauh dari keluarga, akhir nya dengan terpaksa saya harus siap dan mengiyakan permintaan keluarga.

Saya memulai mondok di pesantren itu pada tahun 2016, saya tinggal di asrama pada waktu itu dan tempat asrama tersebut tepat diatas mesjid. Mesjid nya pun cukup luas dan besar.

Disana saya belajar banyak sekali tentang ilmu agama dari pondok itu pun saya memulai menghafal alquran, alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah karena diwaktu sekolah madrasah ibtidaiyah saya bisa belajar lebih dulu tentang tahsin dan ilmu tajwid.

Karena pondok pesantren alfatah ini juga saya bisa menjadi seorang yang membiasakan membaca alquran, selain membaca nya saya pun menghafal nya, selama di pondok ini saya hanya bisa meraih hafalan 7 juz.

Selain itu juga banyak prestasi yang pernah saya raih selain dipondok yaitu dalam bidang karate, futsal, sepakbola, musabaqoh hifdzil quran, dan lain lain.

Saya yang terbilang anak polos karena pindahan dari kampung, dari pondok itu juga saya menjadi tau tentang hal hal dunia kemaksiatan, contoh nya bermain warnet, pacaran, merokok dan sebagai nya. Tapi saya sendiri tidak pernah sama sekali melakukan hal itu pacaran dan merokok.

Saya adalah salah satu dari 3 teman yang tidak pernah merokok dari jumlah satu kelas itu.

Karena merokok bagi saya tidak ada sama sekali manfaat nya.

Hal paling bandel saya selama mondok yaitu sering bolos malem malem untuk pergi bermain warnet, bisa dibilang hampir setiap seminggu sekali saya selalu memanfaatkan waktu malam jumat untuk pergi ke warnet bersama teman teman, kalau misal di hitung dari 20x main ke warnet hanya 2 kali sempat pernah ketauan atau kepergok oleh kaka kelas alias pengurus santri-santri di pondok itu.

Tidak jauh dari hukuman botak dan tidak asing lagi jika ada santri yang botak itu bisa disebut abis kena kasus.

Lucu rasanya ketika sering sekali merasa rambut botak walau harus bisa menahan malu

Ada satu kejadian di malam jumat, dimana di malam itu ada 20 orang santri keluar tanpa izin dan tanpa janjian, alhasil kita kaget bisa bertemu di satu tempat yaitu tidak jauh adalah warnet, kami pun bermain bersama tanpa ada rasa risau atau sedikit kepikiran akankah ada pengurus pondok yang kesini.

Tanpa masuk akal ternyata di malam itu ternyata datang lah para penjaga pesantren, kami pun sangat panik karena kepergok ramai ramai sedang bermain warnet, kami pun di suruh pulang dan menghadap di depan pos satpam, tapi dari sekian banyak nya yang ketauan dan hanya ada 3 teman saya yang tidak ketauan karena mereka ini berpenampilan layaknya bukan seperti seorang santri, dan loloslah 3 orang ini.

Beberapa menit kemudian setibanya di depan pos kami di suruh untuk membuat barisan, kami pun di nasihati sambil dimarahi oleh para penjaga yang ada disitu.

Kami semua pun satu persatu rambut nya dibuat Pitak oleh nya.

Ketika mondok jugaa saya termasuk santri yang berprestasi, berprestasi dari segi pembelajaran, hafalan, maupun olahraga akan tetapi dari pondok itu juga saya jadi mengerti tentang pacaran.

Selama mondok di Pondok Pesantren alfatah pula saya disukai oleh banyak akhwat, bukanya sombong tapi memang ini fakta. Hehe

Walau saya tidak begitu tampan tapi ada sisi saya dimana mereka itu menjadi mengharuskan nya menyukai saya, dalam dunia perbucinan ini juga saya tidak kalah menarik.

Karena walau disukai banyak akhwat, tapi saya malah menyukai salah satu akhwat yang belum tentu menyukai saya. Dan mungkin segitu saja kisah dalam hal perbucinan diri saya. Hehe jadi curhat

Karena saya anak yang berprestasi dikelas, banyak sekali guru yang menyangi saya karena prestasi saya dan karena saya sendiri seorang anak yatim piatu.

Walau saya orang yang berprestasi tapi saya juga hanya ada satu pelajaran paling menjijikkan bagi saya hingga sekarang yaitu bahasa Inggris, dari semua pelajaran yang saya pelajari pasti hanya pelajaran bahasa Inggris yang mendapat kan nilai kecil.

Sudah lah lupakan masalah tentang hal itu, mari kita lanjut, demikian hanya segitu yang bisa saya sampaikan pada masa pendidikan tsanawiyah.

Saya yang pada waktu itu lulus uujian nasional madrasah tsanawiyah, saya melanjutkan pendidikan ke Tahfidz Madrasah Alfatah Cileungsi pada tahun 2018-2019, yaitu masih satu tempat dengan sekolah tsanawiyah hanya saja ini versi tahfidz nya.

Saya hanya bisa menempuh pendidikan tahfidz di tempat itu hanya sekitar 1 tahun, dan hanya bisa mendapatkan hafalan 9 juz mutqin.

Tetap bersyukur terhadapat apa yang bisa aku dapat pada saat itu, setelah satu tahun.

Satu tahun lamanya saya pun memutuskan untuk pindah ke pondok tahfidz lain, yang mempunyai nama pesantren entrepreneur miftahul falah Cianjur.

Di pondok ini hanya memfokuskan kita untuk menghafal alquran dan belajar bahasa arab.

Saya juga belajar ditahfidz ini hanya kurang lebih setahun, dan dari pondok itu saya bisa mendapatkan hafalan 15 juz mutqin dan bahasa Arab yang bias dibilang sudah lumayan, karena bahasa Arab adalah pelajaran paling favorit saya, saya disana selalu bercakap cakap dengan bahasa Arab walau masih dalam pembelajaran dan pembiasaan.

Setelah satu tahun saya menuntut ilmu di Cianjur, tiba lah musim dimana wabah corona menyerang, awal mulai corona ini muncul itu sekitaran bulan Maret 2020.

Dan karena mungkin khawatir dengan wabah ini mudir pesantren ini memutuskan untuk mencoba meliburkan terlebih dahulu kegiatan agar kita bisa pulang dulu ke rumah.

Karena ini masih dalam tahap percobaan apakah wabah ini akan semakin dahsyat atau menyebar, dan tanpa kita bayangkan setelah 1 bulan lamanya libur ternyata wabah ini semakin berbahaya. Dari situ lah kami di liburkan panjang , dan pada waktu itu juga saya memutuskan untuk berdiam diri di rumah selama berbulan bulan.

Karena kondisi yang mungkin kurang efektif dan saya merasa jenuh dirumah dikarenakan wabah ini, saya iseng iseng mencari tempat dauroh alquran di instagram.

Tak lama saya mendapat info dauroh di daerah Jogja, singkat waktu saya minat untuk mendaftarkan diri di tempat dauroh itu dan akhirnya saya di terima, dan dalam kondisi wabah itu saya memutuskan untuk berangkat ke Jogja dengan menaiki mobil bis, berjam jam lama nya perjalanan karena jarak antara jakarta dengan jogja itu sangat jauh.

Singkat, akhirnya saya tiba di Jogja yaitu sekitaran awal bulan Oktober tahun 2020, dan maksimal dauroh di tempat tersebut maksimal 6 bulan.

Saya disitu sangat difokuskan untuk menghafal alquran. Tamat

Terimakasih telah senantiasa meluangkan waktu untuk membaca sedikit dari kisah saya. 

Riview Film Dead Poets Society

 

Sutradara : Peter Weir

Produksi : Tahun 1989

Penulis : Tom Schulman

Durasi : 1 jam 30 menit ±



Film Dead Poets Society berlatar tempat di Welton Academy, sekolah asrama laki laki di Amerika Serikat. Dead Poets Society bercerita tentang seorang guru Sastra Inggris yang menginsirasi murid-muridnya lewat karya-karya puisi.

Gaya belajar yang diterapkan Mr. Keating tidak sejalan dengan kebijakan sekolah yang terkesan aneh karena metode pembelajaran Mr. Keating yang ortodok dengan prinsip yakni harus mempertahankan tradisi gaya belajar yang monoton,  membosankan dan kaku. Hal ini merupakan tujuan dari Welton Academy, yakni menyiapkan murid-murid untuk masuk universitas unggulan di Amerika. Maka keseharian murid di sekolah itu berjalan seperti robot yang hanya perlu diisi otaknya saja tanpa mempedulikan jiwa.

Ada seorang guru yang mengomentari cara mengajar Mr. Keating, guru itu berpendapat bahwa gaya mengajar Mr. Keating itu terlihat menarik namun menyesatkan. Termasuk kepala sekolah sendiri yang menyebutkan kan hal ini dapat berbahaya bagi murid murid nya. Bahwa untuk apa punya pemikiran bebas di usia 17 tahun.

“ Tunjukan padaku hati yang tak terkekang oleh mimpi bodoh, dan aku akan menunjukan padamu seorang pria yang bahagia.” Mr. Mcallister

“ Namun hanya dalam mimpi, mereka dapat menjadi seorang pria yang benar-benar bebas. Sungguh selalu demikian dan akan terus begitu.” Mr. Keating

Menonton film ini membuat saya teringat dengan sekolah saya, karena sekolah saya juga memiliki asrama seperti pondok pesantren. Saat itu saya juga muak dengan sistem sekolah saya, kemuakkan itu saya lampiaskan dalam bentuk tulisan yang berjudul “ Sebagai murid kita harus nakal” hehe. Tapi bukan nakal yang “merusak” yang saya sampaikan dalam tulisan itu, melainkan kebebasan berpikir yang ingin saya capai di sekolah.

Gaya mengajar Mr. Keating ternyata sangat menginspirasi bagi Neil Perry dan kawan-kawan untuk belajar sesuai keinginan diri dan bebas berekspresi. Ada satu pepatah yang sering dilontarkan Neil dan kawan-kawan yang didapat dari Mr. Keating yakni “Carpe diem” artinya rebutlah hari ini diiringi dengan teriakan yawp khas suku barbar yawp yawp yawp. Karena kata “Carpe diem” ini juga saya baru mengetahui nya dari Dr. Heri Tohari yang mana maksa singkat nya mengandung arti  petik lah hari ini

Lanjut, Neil mempunyai cita-cita menjadi aktor namun tidak sepemikiran dengan ayahnya. Ayahnya telah mengatur sedemikian rupa jalan hidup yang akan dijalani oleh Neil, tanpa pernah bertanya apa yang menjadi keinginan anaknya yang sesungguhnya. Awalnya Neil takut untuk mewujudkan mimpinya karena terkekang oleh ayahnya. Namun semenjak bertemu Mr. Keating dengan petuahnya Carpe diem rebutlah hari ini, membangkitkan keberanian Neil untuk hidup demi mimpinya, menyelami kehidupan sampai ke sumsum tulangnya.

Pada tahun film ini diproduksi, scene dalam film tersebut bermaksud menyindir sistem pendidikan dan pola asuh orang tua terhadap anak. Dimana tidak ada tawar menawar mengenai keberlangsungan hidupnya di muka bumi, sungguh pemikiran yang ortodoks heuheu. Apakah film itu masih relevan sampai sekarang? Absolut ya film itu masih relevan hingga saat ini. Banyak sekali jalan berlubang dalam sistem pendidikan di negeri tercinta kita, begitu pula pola asuh di negeri ini.

Apakah kita bisa merubah sistem tersebut?  Yang dimana seolah-olah telah mengakar dalam setiap nadi dan ruh dalam pendidikan kita. Entahlah saya sendiri juga tidak tahu, namun kita bisa bertaruh dan bertarung sisanya biarkan takdir yang menjawabnya.

 Ada berberapa point yang saya dapat kan dalam film tersebut, bahwa orang tua mendidik anak memang perlu otoriter agar anak tumbuh dan harus diimbangi dengan perhatian dan dukungan, agar anak merasakan kasih sayang dan pribadi yang tumbuh. Dan kita juga diajarkan untuk kebebasan berfikir secara akal sehat dan kebebasan dalam berekspresi. 



Riview Noveltoon Selesa Rindu

Judul novel : Selesa Rindu Penulis : Ning Tia's  Jumlah Episode: 100 (belum tamat)  Status novel: masih berjalan  Genre: Romansa Modern ...